Sedari TK gue udah konyol, hal itu terbukti ketika gue beranjak SMA, gue liat rapor gue sewaktu TK di situ ada foto gue di halaman ke-2, awalnya biasa aja ternyata gue liat gak pake kacamata setelah gue pake kacamata dan memperjelas poto itu gue ngakak ngeliatnya tepatnya sangat ngakak. Adik-adik gue yang mendengar gue ketawa lebar langsung datang menghampiri dengan antusias.
Adik “ada apa mas ?”
Gue ”liat deh foto mas arief TK,”
Adik gue ”wkwkwkwkwkwkwkwk”
dan ternyata ade gue ketawa lebih ngakak dari gue dan gue pun diem, langsung seketika itu gue cabut foto gue dari tuh Raport.
Semasa TK gue yang paling tolol adalah ketika gue berangkat buat sekolah, perlu pembaca tau gue dari TK udah mandiri, berangkat sekolah gue sendiri, pake sepatu sendiri, makan sendiri, pokoknya semua serba sendiri, kecuali cebok gue di cebokin sama tangan kiri gue, lebih tepatnya jari telunjuk, waktu itu gue jalan dari rumah gue menuju sekolah TK gue di Madrasah Ibtidaiyah yang kurang lebih berjarak 1km, dari awal rumah perasaan gue udah gak enak, ternyata perasaan gue itu terbukti di perjalanan, lu tau gak apa yang gue liat sehingga gue memutuskan untuk menangis sekenceng-kencingnya, yapz sesosok makhluk besar bermuka merah ialah ONDEL-ONDEL yang lagi nyari duit buat anak bininya, dan seinget gue waktu itu ONDEL-ONDEL adalah sebuah makanan yang sangat enak ketika tidak di tambahkan huruf “L”, dan gue yang saat itu notabene masih berSTATUS Taman Kanak-Kanak jelas merasa terusik sekali dengan kehadiran ONDEL-ONDEL itu, saat itu gue berdoa :
“ya ALLAH, Aku berlindung dari godaan ONDEL-ONDEL laki- laki dan ONDEL-ONDEL perempuan yang terkutuk”
rupanya doa gue terkabul, mungkin ONDEL-ONDEL itu ngeliat gue nangis teriak jerit-jerit dia jadi pergi perlahan menjauh, dan tangis ku pun reda, tiba-tiba datanglah sesosok manusia yang di selimuti cahaya keemasan datang perlahan mendekati gue, setelah tersadar dari khayalan itu sesosok manusia itu pun mendekat dan ternyata dia tak lebih dari sekedar tukang OJEK yang mencoba menolong gue.
Tukang Ojek “dek rumahnya di mana”
Gue “ *hening*”
Tukan Ojek “dek di Tanya kok gak jawab ?”
Gue “Aku gak punya pulsa” #korbaniklanASS
Gue “ *hening*”
Tukan Ojek “dek di Tanya kok gak jawab ?”
Gue “Aku gak punya pulsa” #korbaniklanASS
Akhirnya gue pun di antarkan pulang oleh tukang OJEK tersebut, sejak saat itu cita-cita gue berubah dari DOKTER ke tukang OJEK.
Hingga umurku yang sekarang ini gue pun turut prihatin dan kesel, kenapa anak-anak sekarang lebih beruntung di banding gue waktu itu yang hampir melihat ONDEL-ONDEL tiga kali dalam seminggu dan bahkan gue sempet bertanya DIMANA KEADILAN BERI MEREKA ONDEL-ONDEL
Sekarang yang jadi pertanyaan kemanakah ONDEL-ONDEL itu kini ?. Bahkan di sekitar rumah gue pun seminggu sekali tidak pernah lewat, bukan bahkan sebulan, tidak dua tiga bulan pun tidak pernah lewat, dan gue pun ragu dengan empat bulan. Apa karena ada konferensi anak sedunia yang tidak memperbolehkan ONDEL-ONDEL untuk menunjukan keseramanya ? atau apakah budaya ONDEL-ONDEL kini tidak lagi berkembang karena seiring berkembangnya jaman. Di sini gue dapat menyimpulkan bahwa ONDEL-ONDEL bukanlah sekedar rasa takut kita sewaktu kecil melainkan sebagai memori indah yang dapat kita ceritakan kepada Anak-anak kita nantinya. Dan sekarang di abad 21 ini munculah sosok yang lebih fenomenal di banding ONDEL-ONDEL yaitu BANCI. ONDEL-ONDEL dan BANCI ternyata mempunyai beberapa kesamaan. Berikut laporannya :
| ONDEL-ONDEL | BANCI |
MENYERAMKAN | YA | YA |
MAKE UP TEBEL | YA | YA |
MENGGUNAKAN MUSIC | YA | YA |
GOYANG2 DAN JOGET2 | YA | YA |
Di sini tetaplah menyeramkan BANCI menurut gue karena dia tidak hanya menakutkan untuk anak kecil tapi juga semua umur. Sejak itu juga gue mencoba menulis artikel lebih tentang BANCI di tulisan gue selanjutnya. See you.
0 komentar:
Posting Komentar