Senin

Khayal Ku


Waktu pun berlalu entah sudah berapa lama ini kupandangi lukisan itu, sedikit pun aku tak terpejam dan tak beranjak baik gerak maupun rasa dari lukisan yang begitu indahnya memancarkan keagungan penciptanya. Dalam hati ku bergumam “Ya Tuhan ingin rasanya ku miliki lukisan ini akan kurawat dia baik-baik akan kuberi dia figura yang indah dari emas”. Hmm tapi apadaya mungkin tuhan tahu aku orangnya tidak pandai merawat haha bodoh. Sempat ku mencoba beralih untuk melihat lukisan lukisan lainnya bukan bermaksud ingin mendua atau mentiga hanya mencoba apakah aku dapat melupakan angan kosongku untuk memiliki. Kujalani lorong pameran di setiap koridor ku temukan lukisan-lukisan yang sangat indah. Aku pun terdiam dari semua lukisan aku kembali lagi pada lukisan awal yang kulihat dan bagiku kau seperti rumah kemana pun ku pergi suatu saat pasti aku kembali. Ah apa mungkin ini jatuh cinta pada pandangan pertama seperti yang anak muda sekarang-sekarang ini katakan. Tapi rasa cinta ini ah tidak kata cinta pun aku rasa kurang untuk menggambarkan apa yang kurasa sekarang dan rasa ini tulus, rasa yang pemiliknya pun tak tahu rasa apa ini, rasa yang tidak beralasan muncul dan tumbuh begitu saja. Dan kini sudah berapa lama kupandangi lukisan itu pun aku tak tahu. Kupandangi kupandangi dan terus kupandangi aku pun tersadar anganku mungkin pupus untuk memilikinya tapi rasa ini takan pernah pupus hanya berharap agar nantinya lukisan ini jatuh di tangan pemilik yang tepat. Dan  “Terima kasih tuhan dengan hidupku yang sekali ini kau pertemukan aku dengan makhluk yang begitu indahnya karyamu begitu agung aku bangga”. Dan aku lelaki aku pun punya hati di saat seperti ini yang kuinginkan hanyalah jawaban atas pertanyaan teman-temanku ketika mereka bertanya ada apa aku denganmu tak lumrah rasanya jika kita yang cuma teman tapi sedekat ini. Ingin sekali ku ucapkan salam perpisahan tapi lisan ini kelu dan memori kecil tentangmu takan pernah kuhapus biarkan mewarnai hidupku meskipun hitam tapi setidaknya berwarna daripada kubiarkan polos.

0 komentar:

Posting Komentar